Entrepreneurship Series : Program Persiapan Pensiun (P3) Perusahaan Otomotif Terbesar di Indonesia
>> Tuesday, 30 December 2008
Sebagai bagian dari corporate responsibility dari perusahaan otomotif tersebut untuk melepas karyawan mereka yang sedang dalam masa MPP, maka saya termasuk yang diundang menjadi pembicara sebagai pembekalan entrepreneurship & bisnis kepada para karyawan MPP tesebut dalam menyambut masa pensiunnya.
Cukup banyak peserta yang hadir saat itu dari beragam bisnis unit dengan berbagai jabatan mulai dari yang level teknikal sampai level management setingkat General Manager.
Pada awal sesi, memang kondisi agak kaku dan kurang kondusif (mungkin belum panas ya), mungkin terbayang dunia yang akan mereka hadapi nanti sesuatu yang tidak pernah mau mereka bayangkan karena kenyamanan sebagai karyawan di perusahaan sebesar itu. Rata-rata mereka sudah bekerja di perusahaan tersebut lebih dari 20 tahun. Hmm....suatu rentang waktu yang tidak sebentar bagi seorang profesional. Yang pasti, culture sudah terbentuk, mental map sudah jadi sebagai seorang karyawan profesional sebuah perusahaan otomotif terbesar di dunia. What a wonderfull career and company....right..??
Sesi presentasi berlangsung dan diikuti dengan sesi tanya jawab seputar bisnis. Di sela-sela tanya jawab tersebut, saya berusaha menyelipkan sedikit motivasi dan keberanian agar mereka berani merubah diri dari comfort zone ke kehidupan yang penuh dinamika. Waktu tersisa yang tidak terlalu lama lagi sebagai karyawan menjadi salah satu senjata ampuh untuk mendorong keberanian mereka untuk mandiri.
Satu hal mendasar yang saya sadari adalah saat berbicara di depan para peserta itu adalah, sejauh-jauhnya dan selama-lamanya karir profesional yang mereka bina pada perusahaan sehebat itu, pada akhirnya mereka pun melirik dunia entrepreneurship yang selama ini mereka anggap tidak bisa menjamin kehidupan mereka. Mereka lebih percaya kepada gaji bulanan, tunjangan-tunjangan, bonus-bonus dan segala atribut jabatan lain yang semuanya adalah dihitung berdasarkan bulan ke bulan, dengan kata lain solusi hidup jangka pendek. Mereka baru melirik dunia entrepreneur pada usia senja mereka, menjelang pensiun dengan segala keterbatasan yang mereka miliki saat ini.
Saya hanya bertanya kepada diri saya sendiri, apa yang akan terjadi kalau mereka melirik dunia entrepreneurship itu pada saat mereka berada pada usia sangat produktif (usia 20 tahunan misalnya), dimana mereka pasti memiliki knowledge yang updated, network yang semuanya masih dalam kategori produktif dst dst . Apa yang akan terjadi saat mereka memasuki usia 50 tahunan misalnya..??
Artinya, untuk para karyawan, sebesar apapun effort Anda untuk terus berlindung di balik profesi karyawan Anda dengan sejuta alasannya, pada akhirnya nanti Anda pun akan melirik, memasuki dan berusaha memahami dan menyelami dunia entrepreneurship ini, suka atau tidak suka karena perusahaan tidak akan mempekerjakan Anda seumur hidup Anda.
Jadi pilihan ada di tangan Anda.... Mulai sekarang dengan target pensiun dini atau mulai nanti saja saat mau pensiun dengan segala keterbatasan dan resiko yang menurut saya jauh lebih tinggi karena Anda tidak kenal banyak dengan dunia entrepreneur ini. Lebih baik belajar di usia muda daripada masih harus belajar di usia tua dengan tertatih-tatih....
Salam entrepreneur....
0 comments:
Post a Comment